Di tebing merah api ini, aku mendaki sendiri, jadi magma paling sunyi. Ke tanah jua ciumanku kembali. Aku cium wangi debu, sehabis terbakar tarianmu, di sayap-sayap rindu. Dan pecahlah luka itu kembali. Aku bakar sunyi, hingga aku meleleh sendiri, jadi cairan besi. Kemarau mengeras di kulit kayu.

Membicarakan puisi dan cerpen anda. Adalah tempat puisi dan cerpen anda dipilih dan dibicarakan oleh Jamal D. Blog ini dimaksudkan untuk memperluas interaksi dan dialog antara penulis dan pembaca, termasuk dengan komentator dan kritikusnya. Untuk sementara tulisan-tulisan dalam blog ini berasal dari. 5 responses to this post. Baru ya, Cak? .