Entah, rasa apa yang harusnya aku sematkan pada keadaanku saat ini. Aku benar benar ada dipersimpangan jalan yang semuanya indah. Lantas jalan mana yang sebaiknya aku dahulukan? Iya karena aku ingin melewati semua jalan yang aku temui dipersimpangan. Aku ingin menikmati semua sensasi yang disajikan oleh mereka. Aku bahagia bisa bertemu dan mengenalmu. Bahkan aku tak bisa membaca cara memandangmu dalam menilaiku. Seistimewa apa aku dimatamu? Semoga se.

Thanks for dropping by Klik Pena! Take a look around and grab the RSS feed. Mdash; Leave a comment. Entahlah, engkau sendiri yang merasainya. Mungkin ini bukan tentang memilih antara gerimis dan deras. Katakan saja sebagai air mata yang menyala. Demikian pula dengan setiap tetesnya. Adalah cinta yang ranum dalam hatimu. Apakah engkau dapat memetiknya sebagai hikmah? JIKA KATA MUTIARA MOTIVASI.

Abang menarik nafasnya panjang-panjang kemudian melepasnya pelan-pelan dengan mengatakan Dialah Mamaku, Dek. Aku melihat Abang mengangkat wajahnya kelangit. Menghalangiku melihat air matanya yang nyaris jatuh. Abang telah mencintainya jauh sebelum semesta memberikan definisi cinta. Demi cinta pertama ini Abang harus rela melepaskan kasih baru masa SMA itu. Lantas apa hubungannya dengan Dika? Kirimkan Ini lewat Email. Sudah bangun, Dek? Kenapa Abang tidak marah sama aku? .