Setelah seharian bekerja, melakukan aktivitas apa pun, sudah saatnya untuk meredakan ketegangan urat saraf. Relaksasikan otot2 yang pegal, duduk dikursi empuk, berada di beranda rumah menunggu anggota keluarga yang lain untuk berkumpul bersama. Minggu, 12 Oktober 2014. Ibu Dwikorita Karnawati dan Bapak Sugeng Sapto Surjono beserta segenap staf sekretaris bidang, staf dosen dan karyawan Jurusan Teknik Geologi yang tela.

Kisah ringan dari dalam diri, dari pengalaman hidup, mari kita berbagi cerita. Menguak Fenomena Gila Batu Akik. Mahasiswa Sufistik atau Pejuang Skripsi. Berikut ini lima indikator mahasiswa sufistik. We will not go down. In the night, without a fight. You can burn up our mosques and our homes and our schools. But our spirit will never die. We will not go down.

Akhir pekan kemarin saya punya beberapa agenda yang sudah saya jadwalkan. Mulai dari mengikuti workshop, acara keluarga, memenuhi undangan pernikahan teman, hingga mengisi training. Kebetulan saya mendapat amanah untuk mengisi acara LDK Rohis Al Uswah, di Masjid Jogokaryan. Tapi di waktu yang sama saya diminta untuk mengisi acara upgrading OSIS di SMA saya.

Dunia adalah salah satu latar tempat dari sebuah naskah cerita. Manusia punya kewajiban menjadi pemeran dengan adegan yang diarahkan Sang Sutradara. Sekali ambil dan tidak ada ulangan. Namun sering salah peran karena tak paham alur cerita. Banyaknya naskah suci tak membuat mengerti para pemeran. Sebatas dibaca pun tidak, hanya dikoleksi tapi tak dirawat. Jogja, 25 Maret 2015. Setiap Hari Selalu Ada Mutiara.

Jangan Bangga Pakai Tas KW! Ya memang saat ini terjadi pergeseran makna dan esensi dari sebuah tas. Kini, tas bermerk ternama sudah jadi simbol identitas sosial. Karena punya pengalaman pahit dengan tas kw, akhirnya gua memutuskan untuk tidak membeli tas kw walaupun itu merek ternama. Karena daripada beli tas kw lebih baik nggak beli sekalian. Untuk menyiasati hal itu akhirnya gua membeli produk tas dalam negeri untuk mendapatkan tas asli yang berkualitas dengan harga miring. Dan ternyata gua baru me.

Tulisan ini mewakili jeritan para penganut ekosentris yang tertuang apik dalam kisah fiksi yang teramat nyata. Alurnya mengejutkan dan tak mudah ditebak. Membacanya seperti sejengkal berjarak dengan manis getir kemanusiaan. Lebih jauh, novel ini mengobati dahaga saya atas kebutuhan spiritual yang berkualitas.