Aku mencintai Pram sudah sejak lama. aku dan Ibunya bersahabat baik. Dia sering bercerita tentang Pram. 8220;Pram itu anak yang baik. Awalnya Pram sama sekali tidak mempedulikanku, tapi ketika Ibunya jatuh sakit dan tak bisa mengobrol denganku lagi dia sering menyapaku. Lalu pagi tadi dia tiba-tiba mampir dan bilang padaku.

Untuk sahabat-sahabatku, terima kasih semuanya. Dulu aku pernah kuat tapi masaku telah habis. Kini, aku tak mampu menahannya lagi. Di depan senyuman aku bersandiwara layaknya aktor terbaik dunia. Aku tidak ingin kalian mengetahuinya, dan aku juga tak ingin mengingat deritaku yang sudah lama menemani hidupku dari kecil. Jujur, aku tak mampu menjalaninya terlalu berat untuk usia sepertiku.

Istana Ingatan; rumah bagi kenangan berpulang. Desas-desus itu tetap menjadi misteri karena tak pernah ada seorang pun yang berani melanggar. Malam itu giliranku yang berjaga. Aku merutuk kesal pada seniorku yang tadi kalap makan rujak. Terdengar suara batuk dari sel itu. Mendadak wangi khas bedak bayi beraroma strawberry. Menempel di jeruji besi dengan tampang memelas.

Aku segera meloncat dari lambung kereta. Lima belas menit lagi mesin presensi kantor akan ditutup. Setengah berlari aku bergegas menuju kantor yang berjarak sekitar 300 meter dari stasiun. Aku menyeberang ke peron tiga, menghampiri kakek itu. 8220;Permisi, Kakek sedang baca berita apa? 8221; tegurku penuh santun. Dia tetap asyik membaca koran yang dipegangnya.

Menulis cerita dalam 140 karakter. Di bawah ini adalah Fiksimini buatan mahasiswa lugu, polos, dan rapuh. Semoga isi dalam postingan ini terus berlanjut. 1 PELURU KARET Tembakan dilepaskan ke arah pendemo. Dengan santai mereka menangkap dengan mulut, lalu mengunyahnya.

Selamat Datang, Mari Kita Menghidupkan Waktu Dengan Membaca Cerita Fiksi di Blog Ini. 8 dari 10 perokok mengaku bahwa rokok punya teman rasanya lebih enak. 2 sisanya mengaku gak punya teman.

Jasminehandayani di Kopi Untuk Papa. Jasminehandayani di Kopi Untuk Papa. Kita mengemas waktu yang tertinggal, memisahkan gerimis dan rindu di kaki kenangan. Ketika aku, kau tulis dengan kalimat-kalimat bahagia. Barangkali, apa yang dirahasiakan hujan, kelak kutemui di keningmu. Meski dijatuhkan tanpa perasaan apa-apa selain gigil kenangan.