Tentang dangkal yang kugali dan kosong yang kuisi. Aku sangat ingin menemuimu, tapi begitu ingat semuanya telah berubah, Aku mengurung dalam-dalam angan-angan yang kutumbuhkan sejak terakhir bertemu denganmu. Kita berpisah dengan pertengkaran setelah berbulan-bulan berpisah-kembali, berpisah-kembali, berpisah-kembali, hingga berpisah lagi.

Roda taksi berhenti di depan rumah tua dengan warna cat dinding yang mulai memudar. Dua pintu besar seolah siap menjadi penerima tamu, saat Yoga turun dari taksi. Setelah meminta sopir untuk menunggunya, Yoga beranjak menuju pintu. Lama aku tak kemari, Ibu. Cinta itu candu, Lena. Dan aku tahu, Ranu mengangguk.

Kusesap takdir di bibirmu, kadang manis kadang getir. Kutulis surat ini, Dik, kala aku meminjam waktu barang sebentar pada kotamu yang baik budi. Ah, Solo, nyatanya aku pun jatuh hati pada kotamu yang. Ini Bagaimana tidak, direngkuh hangat ramah tamah orang-orangnya, kucing-kucing gemuk berjalan damai di gang-gang sudut kota, dan lampu penerangan yang rendah hati meredup sopan kala aku disuguhi nasi kucing di.