Gue sama mimpi gue sejauh apa ya? Thursday, December 18, 2014. Dan suatu kali, a. Ku tidak bereaksi akan apapun yang menyentuh tubuhku. Kebencian tidak pernah menjadi sejarah. Pun ia tak pernah muncul. Yang tak seorang pun tahu mengapa. Yang tidak takut akan menemukan banyak bunga mawar. Dan kosong bukan berarti tidak ada isi.

Hanya sebuah catatan kecil perjalanan hidup. Malam ini, tak terasa berakhirnya mei. Suara malam, membangunkanku dari tidur, menghilangkan rasa kantuk, inginnya menjelajahi malam ini, hanya ingin mengusir lelah, menghisap sebatang rokok diluar yang dingin. Malam ini, perjalananku masih panjang. Sudah setahun rasanya, tugas akhir ini tidak selesai-selesai, saya hanya ingin semuanya berakhir, menjadi orang normal lagi, beraktifitas, dan hidup layaknya orang dewasa.

Bingung bagaimana membahasakannya karena kalau dijabarkan akan semakin membuat saya terlihat pathetic. Tuhan pasti punya maksud dari semua ke-fluktuatif-an ini. Saya cuma bisa menunggu dengan sabar sampai titik dimana grafik itu kembali ke nilai maksimal. Terimakasih, Tuhan Allah Pencipta Semesta Alam, hari ini aku bahagia. Awal mula saya menyukai lagu.

Akhirnya malam itu Tuhan mengizinkan kamu untuk hadir ke mimpi saya. Saya masih ingat sekali detailnya. Dari sekian puluh malam saya merindukan kamu, baru malam itu kamu hadir di mimpi saya. Kita duduk berdua, berhadapan. Seperti biasa, kita saling bercakap, sesekali tertawa. Kamu dengan lawakan khas kamu, dan saya menanggapi dengan tawa centil yang hanya saya keluarkan jika saya sedang bersama kamu. 8220;Kamu nggak ngopi dulu? 8220;Ngopi dulu aja! Aku perhat.