Selamat datang ke blognya Reza and Lukman! Ketika ada teman yang menyarankan agar saya membuat blog, saya merasa sangat tertarik. Namun karena masih bekerja ide itu saya simpan dahulu. Kantor yang jauh dari rumah, kesempatan langka bermain bersama anak di saat weekend, membuat saya kurang punya waktu untuk merealisasikan blog tersebut. Sampai akhirnya Lukman di diagnosa autis, lalu saya berhenti bekerja.

Anugerah Terindah di Bulan November. Alhamdulillah ga kerasa sekarang kandunganku sudah mau menginjak 32minggu.

Penangkal, pencacau, pepunden, pripih, susuk, uduh. Ketika masih hidup di kaki Gunung Malang. Ketika mitos-mitos masih begitu melekat di kehidupan sehari-hari. Kata jimat, bagi saya, adalah makanan sehari-hari. Ketika orang tua di sana, jika ingin melakukan apa pun, ada jampi-jampinya, juga ada jimatnya. Jimat itu, menurut saya, sekarang, sebagai bent.

ISI adalah Yayasan Inovasi Sosial Indonesia yang percaya bahwa belajar itu proses mencipta. Mengapa proses mencipta? Karena ISI percaya tiap orang bisa menjadi pelaku perubahan. Bahwa tiap orang yang memiliki suara jiwa untuk menjadi bagian dari kebaikan. Maka senantiasa melihat setiap orang berkelimpahan denga.

Muslim Forester Konservasi tak sekedar perlindungan. Tapi orang bijak bilang, kalau minta maaf. Itu bisa kapan saja dan jangan cuma pas lebaran.

The Journey of A Little Penguin. When A Little Penguin Going Through The World. Saya, Indonesia dan Hari Kemerdekaan! August 15, 2015. Menjelang HUT RI Ke- 70 ijinkan saya menuliskan tentang saya sebagai orang Indonesia. Ini menurut saya yah, seperti biasa, ini versi saya. Karena bapak saya itu orang Jawa asli yang selalu percaya jamu lebih ampuh dari obat, saya dari kecil sudah dicekokin yang namanya jamu. Sampai sekarang saya masih suka minum jamu. Jam karet adalah bagian h.

Mengejar Matahari dan Jalan Lurus di Fakfak. Jika ingin mencari jalan yang lurus, jangan datang ke Fakfak. Seharusnya kalimat di atas bisa jadi semacam peringatan bagi sesiapapun yang ingin berkunjung ke Fakfak.

Aku sadar bahwa diri hanyalah seonggok daging penuh dosa, yang senang berkeluh kesah. Mengenalnya begitu dekat hingga aku lupa caranya untuk berpisah. Ia memerlukan usaha, usaha yang cukup besar untuk mengalahkan. Ego yang bahkan sangat bisa membuatmu menjadi monster paling menakutkan bahkan untuk dirimu sendiri.

Entah, lidah manusia atau lidah buaya. Terasa tajam, melebihin tajamnya pisau.