Lelaki jangkung berwajah terang yang membukakan pintu terlihat takjub begitu mengenali saya. Pastinya dia sama sekali tidak menyangka akan kedatangan saya yang tiba-tiba. Tagged with Aris Kurniawan Basuki. Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya.

Kota tanpa nama dan air mata. Awan bergerak dengan pola yang tak beraturan. Kota ini seperti tidak asing. Warna-warna perak yang terpantul di ujung-ujung genting seperti menyisakan ingatan dari sebuah masa. Babe, kalau kamu di sini, mungkin hanya kamu yang tahu betapa kesunyian ini sangat seperti detak jantung para penunggu ajal ketika mereka sekarat tetapi tidak tahu kapan sang pembebas itu datang untuk memisahkan rohku dari jiwa yang kerontang.

Entah hanya tentang bunga tidur, impian, sajak, atau curhatan. berapa lagi yang mampu kutulis untuk sekadar mengingatkanmu; mencintaiku lagi atau bahkan melukai. Percakapan Sunyi di Angkutan Umum. Percakapan Sunyi di Angkutan Umum. Setidaknya ia paham apa maksudku.