Bagaimana hari-hari yang dilewati? Rindu untuk saling tengok dan bersendagurau melalui tulisan. Semangat dan selamat berkarya! Posted by Canty Gracella Lamandasas blog. Wednesday, March 11, 2015. Sunday, 01 September 2013. Belum Cuma harus menuntaskan cita dengan baik dan tepat waktu dikota metropolitan ini. Sunday, September 01, 2013.

8220;Jadikan dirimu menjadi orang yang dapat berkontribusi di level dunia. Jika ingin berprestasi, buatlah target, dan usahakan istiqomah dalam targetan itu. Ketika kita memiliki target jangka panjang, maka napas kita pun harus jangka panjang. Buru Hotong, gandum dari Indonesia.

Karena kewajiban kita kini berbeda. Adakah kau bisa mengerti? Bahwa persaingan mulai tampak nyata disini. Maka tolong biarkan aku memilih untuk menjauh dan pergi. Agar kepingan rindu tertata lagi meski sudah tak rapi. Pelangi Asam Asin Manis Pahit.

Originally posted on Scientia Afifah. Tidak perlu lagi memberi waktu terlalu banyak untuk sakit hati atau ruang di kepala untuk prasangka-prasangka, terlalu banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang menanti dituntaskan dengan segenap hati dan jiwa. ya, berdoa saja dan terus jujur pada Yang Maha Esa, sambil memperbaiki sikap agar tak ada lagi korban prasangka selanjutnya. sesekali melirik sedikit-banyak apa ia baik-baik saja dan tentu ia selalu baik-ba.

Di teras, kita boleh berbincang. Jumat, 28 November 2014. Ada yang membawa kabar, sudah waktunya. Tanggal 20 nanti, aku harap kaki ini masih kuat mencari pijakan. Heemm, tidak, aku tidak sedang menangis, ini hanya kelilipan. Oke, aku kalah, aku menangis. Tapi bisakah kau membantu ku? Gigiku tak berhenti menggeretak ketakutan, seakan ini sudah waktunya aku mati. bolehkah mundur? Aku butuh teman, teman lama yang sudah lama aku tinggal. Minggu, 14 September 2014.

Berbagi bangku dengan kata, merangkai keping-keping kita. Wednesday, April 15, 2015. Wednesday, March 11, 2015. Hari itu, hanya kata-kata itu yang rampung diucapkan Mei pada tuan. Mei tidak sampai sanggup, sepanjang kata sibuk menyembunyikan isaknya. Tuan menyelesaikan kalimatnya satu tarikan nafas. Barangkali Mei yang tak pandai memilih kata.

Yang menguap jadi abu? Dalam pusaran debu tentangmu. Tuliskan luka di atas pasir, katamu. Pasirnya basah oleh hujan air mata. Karena sama seperti bahagia,. Ia juga akan menjadi jejak-jejak kita. Ada satu yang tertinggal,. Karena saat kau aku bukan lagi satu.